Ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan
sejati dengan partikel suspensi. Oleh karena itu, sistem koloid dapat dibuat
dengan pengemlompokkan (agregasi) partikel larutan sejati atau menghaluskan
bahan dalam bentuk kasar kemudian didespersikan kedalam medium dispersi. Cara
yang pertama disebut cara kondensasi, sedangkan yang kedua disebut cara
dispersi.
(sumber : youtube - Berto
Belarminus)
1. Cara Kondensasi
Dengan cara kondensasi, partikel
larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini
dapat dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, reaksi
hidrolisis, dan reaksi dekomposisi rangkap, atau dengan reaksi pergantian
pelarut.
a. Reaksi redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang
disertai perubahan bilangan oksidasi.
Contoh 1:
Pembuatan sol belerang dari reaksi
antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2),
yaitu dengan mengalirkan gas H2S kedalam larutan SO2.
2H2S (g) + SO2 (aq) → 2H2O(l) + 3S (koloid)
Contoh 2:
Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan HauCl4 dengan larutan K2CO3 dan HCHO (formaldehida).
2 HauCl4 (aq) +
6 K2CO3(aq) +
3 HCHO(aq) →
2Au (koloid) + 5CO2(g) +
8KCl(g) +
3HCOOK(Aq) + KHCO3(aq)
+ 2H2O(l)
b. hidrolisis
hidrolisis adalah reaksi suatu zat
dengan air.
Contoh :
Pembuatan sol Fe(OH)3 dari
hidrolisis FeCl3. Apabila kedalam air mendidih ditambahkan larutan
FeCl3. Akan terbentuk
sol Fe(OH)3.
FeCl3(aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3 (koloid) + 3HCl(aq)
c. Dekomposisi Rangkap
Contoh 1 :
Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara
larutan H3AsO3 dengan
larutan H2S.
2 H3AsO3(Aq) +
3H2S(Aq) →
As2S3 (koloid)
+ 6H2O(l)
Contoh 2:
Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat
encer dengan larutan HCl encer.
AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl (koloid) + HNO3 (aq)
d. Penggantian Pelarut
Selain dengan cara-cara kimia seperti diata, koloid juga dapat
terbentuk dengan penggantian plarut.
Contoh:
Apabila larutan jenuh kalsium
asetat dicampur dengan alkohol akan terbentuk suatu koloid berupa gel.
2. Cara Dispersi
(sumber : youtube - Salsa Billa Ari Nur Izza)
Dengan cara dispersi, partikel
kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara
mekanik, peptisasi, atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig).
a. Cara Mekanik
Menurut cara ini butir-butir kasar
digerus dengan lumpang atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat
kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersi.
Contoh:
Sol belerang dapat dibuat dengan
menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu zat inert (seperti gula
pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.
b. Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah penambahan
koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat
pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi
butir-butir koloid. Istilah peptisasi dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu
proses pemecahan protein (polipeptida) yang dikatalisis oleh enzim pepsin.
Contoh :
Agar-agar dipeptisasi oleh air,
nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin, dan lain-lain. Endapan NiS dipeptisasi
oleh H2S dan endapan Al(OH)3 oleh AlCl3.
c. Cara Busur Bredig
cara busur Bredig digunakan untuk
membaut sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai
elektrode yang dicelupkan kedalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan
listrik diantara kedua ujungnya. Mula-mula atom-atom logam akan terlempar
kedalam air, lalu atom-atom tersebut mengalami kondensasi sehingga membentuk
partikel koloid. Jadi, cara busur ini merupakan gabungan cara dispersi dan cara
kondensasi.
Contoh soal :
Jelaskan bagaimana koloid dibuat dengan menggunakan cara busur
listrik Bredig.
Jawaban
:
Dibawah ini adalah video pembuatan
koloid dengan bahan-bahan yang ada disekitar kita.
(sumber : youtube -
Abimanyu Ramadhan)
Share This :
comment 0 comments
more_vert