Telah diketahui bahwa larutan
merupakan campuran homogen dari zat terlarut dengan pelarut. Pelarut sebagai
medium tempat tersebarnya (terdispersinya) partikel- partikel zat terlarut
secara merata di segala bagian dalam ruang. Wujud materi larutan dapat brupa
zat padat, zat cair atau gas yang tersusun dari atom-atom, molekul-molekul,
atau ion-ion.
Selain campuran homogen ada juga
campuran lain yang terdiri dari dua fase dan bersifat heterogen, yaitu sistem
koloid. Sistem koloid terdiri dari partikel partikel halus dari suatu zat yang
terdispersi dalam suatu medium pendispersinya. Tinta, susu, tanah liat, bahan
perekat, dan serum darah adalah beberapa contoh koloid. Umumnya, koloid
berukuran lebih kecil daripada partikel kasar, suatu partikel yang disaring,
tetapi lebih besar daripada atom atau molekul-molekul kecil. Partikel-partikel
koloid memiliki demensi dalam kisaran 10-7 cm – 10-5 cm (1-1000 nm).
§ Klasifikasi Campuran
Menurut ahli skotlandia, Thomas
Graham (1861). Berdasarkan ukuran partikelnya, campuran dikelompokkan menjadi
tiga jenis, yaiutu larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi. Perbedaan fisik
ketiga campuran ini ditunjukkan seperti pada gambar dibawah ini.
1. Larutan Sejati
Larutan sejati lebih sering disebut dengan larutan. Larutan
adalah campuran homogen yang mengandung partikel-partikel zat terlarut
berdiameter < 1 nm seperti atom, ion dan molekul. Partikel-partikel zat
terlarut menyebar dalam pelarut membentuk sistem homogen. Partikel-partikel
tidak terlihat walaupun dengan menggunakan mikroskop dan tidak dapat dipisahkan
dengan menggunakan kertas saring, kertas kulit, contohnya adalah natrium
klorida (NaCl) dalam air dan gula (C11H22O11) dalam air.
2. Suspensi
Suspensi adalah suatu sistem yang terdiri dari
partikel-partikel padatan tersuspensi dalam medium cair. Partikel-partikel
dalam suspensi berdiameter lebih besar dari 100 nm. Karena besarnya ukuran
partikel-partikel ini, maka pertikel-partikel suspensi tidak dapat melewati
kertas saring biasa maupun membran binatang. Partikel-partikel suspensi dapat
dilihat dengan mata telanjang atau dengan mikroskop. Partikel-partikel ini
tidak stabil cenderung untuk berkumpul dan bergerak ke arah bawah akibat
pengaruh gravitasi.
3. Koloid
Istilah koloid dikembangkan oleh Graham pada tahun
1861, dari Bahasa Yunani yang berarti “seperti perekat”. Ia juga mengusulkan
istilah dialisis, sol, dan gel. Graham mendifinisikan koloid sebagai sistem
yang tidak dapat melewati membran yang tipis dan pori yang sangat kecil.
Koloid adalah campuran heterogen dengan ukuran partikel berkisar antara 1-1000 nm. Koloid merupakan sistem
heterogen dua fase yang terdiri dari fase terdispersi dan medium pendispersi.
Beberapa koloid dapat terpisah jika didiamkan dalam waktu
yang relatif lama meskipun tidak semuanya, misalnya koloid belerang dalam air
dan santan. Beberapa koloid yang lain sukar terpisah, misalnya lem, cat, dan
tinta. Perbedaan secara umum antara suspensi, koloid dan larutan dapat dilihat
dalam video dibawah ini :
(sumber : youtube - Arman Rusman)
Share This :
comment 0 comments
more_vert